Saudara-saudariku…
Suatu hari sahabat saya pernah berkata,
“Kamu tuh beruntung, ya…”
Ditta yang notabene belum “ngeh” dengan maksud perkataannya kontan bertanya.
“Beruntung gimana maksudnya?”
Dan ia pun menjelaskan… Ditta lupa persisnya seperti apa, tapi intinya kurang lebih seperti ini:
Sahabat saya itu menjelaskan bahwa ketika saya harus mengerjakan tugas (seperti mengetik dan lain sebagainya yang membutuhkan benda bernama laptop/komputer), eh, di saat yang sama ada teman saya (termasuk dirinya) yang laptop/komputernya nganggur sehingga saya bisa mengerjakan tugas (kuliah) itu. Ia juga menyebutkan beberapa contoh lain, yang intinya sama….
Ketika saya sedang butuh bantuan, di saat yang bersamaan pula selalu ada orang yang bisa menolong/membantu saya.
Maha Besar Alloh yang tidak pernah tidur… yang Maha Mengetahui kesulitan hamba-hambaNya… yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang…
Maha Suci Engkau ya Alloh, yang telah mengizinkan hamba-hambaMu untuk bisa membantu hamba… :)
Saudara-saudariku…
Sebenarnya ada hal yang jauh lebih penting pada percakapan saat itu. Ditta segera teringat, bahwa memang di sekeliling Ditta selalu ada orang-orang yang siap membantu tanpa pamrih.
Ketika Ditta mengatakan bahwa sesungguhnya Ditta merasa tidak enak, karena… Yah, Ditta memang suka merepotkan sahabat Ditta yang satu itu. Misal, di satu mata kuliah, nilai Ditta sedikit lebih besar dari sahabat Ditta. Padahal, kami berjuang bersama-sama. Pake laptop yang sama. Kadang Ditta berpikir, mungkin dia bisa mendapat nilai yang lebih baik jika Ditta tidak merepotkannya.
Tapi… tahukah engkau apa yang diucapkan oleh sahabat Ditta itu???
“Ah… ya ini mah aku-nya aja yang kurang maksimal… udah, nggak usah ngerasa nggak enak kayak gitu…”
Demi Alloh!!!
Ditta sungguh merasa malu!
Betapa tidak?! Kadang, Ditta (mudah-mudahan sekarang sudah terkikis) kesal jika ada orang yang pake fasilitas sama dengan Ditta, tapi nilainya lebih bagus. Bahkan mungkin sampai menyalahkan keadaan dan jadi berandai-andai…
“Kalau aja…”
Astaghfirullah…
Maafkan hambaMu ini ya Alloh…
Saudara-saudariku…
Sungguh…
Kata-kata itu telah membuat Ditta mengerti lebih banyak tentang arti keikhlasan dalam memberi, dalam membantu, dalam menolong orang yang membutuhkan bantuan kita, dan dalam hal apa pun.
Saudara-saudariku…
Ditta tidak akan membahas lebih banyak mengenai makna dari kejadian itu… makna dari kata-kata yang pernah Ditta dengar… kata-kata… yang sungguh telah merubah cara pandang dan hidup Ditta… karena Ditta yakin, kita sudah bisa berpikir secara dewasa. Bisa memetik pelajaran dari setiap kejadian yang kita alami, yang kita saksikan, kita dengar, dan atau kita lihat. Jadi…
Mari…
Kita renungkan hikmah apa yang bisa dipetik dan diamalkan dari postingan sederhana ini…
Note:
n for whom (buat siapa pun) yang pernah bantu Ditta, nolong Ditta, sadar/gak… langsung/gak…
tengkyu guys… tx for everything… :)
im nothing without u… maaf, kalau Ditta masih belum bisa membalas dengan yang lebih baik… :)
Ditta doakan… semoga Alloh membalas semua kebaikan kalian dengan sebaik-baik balasan… ^^
aamiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar